Sunday, February 24, 2008

Menyenangkan Orang

Suatu hari seorang bapak beserta anaknya pegi ke pasar dengan membawa seekor keledai. Ditengah jalan beberapa orang tersenyum sinis. “Lihatlah orang dungu itu, mengapa mereka tidak naik ke atas keledai itu.” Laki-laki itu mendengar kata-kata tersebut dan menyuruh anaknya untuk naik ke atas keledai.

Tak lama kemudian seorang wanita tua melihat hal itu dengan menggerutu. “Sudah terbalik dunia ini sungguh tak tahu diri, ia enak-enakan menunggang keledai sedangkan ayahnya yang renta dibiarkan berjalan.” Mendengar hal itu sang anak turun dan meminta ayahnya naik ke atas keledai.

Di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan wanita muda yang menyarankan agar mereka naik keledai berdua. Mereka menuruti nasehat perempuan itu, dan sang anak ikut menunggang keledai bersama ayahnya.

Tak lama kemudian segerombolan orang melintas. “Binatang malang…. Dia harus menanggung beban dua orang gemuk yang tak berguna, terkadang memang orang bisa sangat kejam.”
Ayah anak itu menjadi muak untuk terus menuruti perkataan orang. Akhirnya mereka memutuskan untuk memanggul keledai itu. Melihat kejadian tersebut orang-orang tertawa terpingkal-pingkal. “Lihatlah manusia keledai memanggul keledai.”

Inti dari cerita diatas adalah “Jika anda berusaha menyenangkan semua orang, anda tidak akan menyenangkan siapapun.” Namun yang menjadi pertanyaanku adalah siapa yang harusnya kita senangkan?

Sunday, February 17, 2008

Lebih Percaya Keledai

Seorang tetangga datang untuk meminjam keledai milik Nasruddin.
"Keledaiku sedang dipinjam," kata Nasruddin.
Pada saat yang bersamaan keledai Nasrudin meringkik dari kandangnya.
"Tetapi saya dengar ringkikannya," kata sang tetangga.
"Jadi kau lebih percaya pada keledai daripada saya?"